Proses.

Naif, kata yang terlintas saat aku menulis baris demi baris kalimat dalam paragraf ini.
Dalam hidupnya, seseorang pasti melalui kegagalan dan tak luput dari kesalahan. Tiap manusia punya cara yang berbeda-beda dalam menanggapi kegagalan dalam hidupnya. Orang bilang, tua itu pasti, tapi dewasa adalah pilihan. Klise ya? Tapi ayo kita bicara lebih dalam lagi.

Kegagalan bukanlah sesuatu yang buruk. Renungi kegagalan, tetapi jangan ber-marathon bersamanya. Mencoba untuk memperbaiki diri dari kesalahan sebelumnya dan tidak jatuh pada lubang yang sama. You just need to keep move on.

Belajar berproses dari suatu kegagalan membuatmu semakin bijak dalam mengambil keputusan hidup. Hiduplah seperti ulat yang sedang bermetamorfosis menjadi seekor kupu-kupu, mengepakkan sepasang helai sayapnya nan rupawan.


Cinta.

Cinta sangat berpengaruh dalam merubah hidup seseorang. Banyak manusia berubah karena cinta. Better? or maybe become worst... Dan pada saat itu juga, beberapa diantara mereka merasa bahwa hal itu adalah masalah terberat bagi dirinya. Berusaha keras untuk menggapainya kembali, tapi gagal adalah satu-satunya pilihan?

Dewasa memberikanmu cinta. Ketenangan memberikanmu solusi untuk berpikir jernih. Saling menyalahkan dan rekognisi diri adalah lubang hitam. Emosi. Ego.

Menjalani suatu hubungan adalah suatu proses yang alami. Saling memperbaiki dan instrospeksi diri dengan kerendahan hati adalah prinsip dari cinta. Pupuk tanamanmu, agar tumbuh subur di kemudian hari.

Cinta, membuatmu dewasa? Tapi, untuk mendapatkan cinta, kamu perlu kedewasaan? Pengalaman.. adalah guru yang paling berharga. Jangan lupa, sertakan Tuhan di setiap perjalanan mu menuju kedewasaan, make it worth 🙂

 

-micr0, 2017

Proses.

My Rubber Band Pistol (DIY!)

                Baru beberapa minggu kemarin gw surfing-surfing di youtube dan menemukan hal unik di sana, yaitu cara membuat senjata pistol mainan dengan karet sebagai amunisinya. Gw juga lupa awalnya gw nyari apa di youtube, tiba-tiba menemukan video tutorial ini. Sebenernya yang bikin unik di sini adalah amunisinya bisa banyak kayak airsoftgun, tapi versi karet gelang hahaha. Ini kalo senjatanya udah jadi, kayak gini..

trigger belom di pencet

Dan ini video yang membuat gw terinspirasi untuk membuat pistol ini..

Semua ini berasal dari sebuah keisengan ngeyoutube hahaha!

Video

GW DIINVASI MONYET!

floatingmarketSebenernya kejadiannya kemarin, tapi gw baru sempet ngepost hari ini, tepatnya malam hari ini. Ini adalah hari kedua di mana gw sedang liburan di Banjarmasin, ke tempat tinggal kakak pertama gw bersama suaminya. Hmmm, ini kota emang memiliki banyak tempat-tempat kejutan yang belum pernah gw liat. Khususnya tempat-tempat alamnya. Kalian tau kenapa Banjarmasin disebut Kota Seribu Sungai? Karena kota ini dilewatin sama banyak sungai yang mengalir di sepanjang kota. Menurut gw kota jangan disebut Kota Seribu Sungai, karena sungainya itu-itu aja, paling Sungai Barito (sungai terlebar di Indonesia) kalo ngga Sungai Kapuas (sungai terpanjang di Indonesia). Hanya saja, anak sungainya yang banyak bercabang-cabang. Seharusnya kota ini disebut Kota Seribu Jembatan, soalnya, emang banyak banget jalanan di Kota Banjarmasin yang kepotong sama anak-anak Sungai Barito dan dibikinlah jembatan untuk melewatinya.

Okay back to the topic where i want to tell you why i wrote that title on this post. Hari kedua gw di Banjarmasin gw di bawa jalan-jalan sama kakak gw ke Floating Market. You know floating market is like a traditional market where the merchant sell his goods on the boat, and we must ride a boat too to purchase it. Jadi Floating Market ini ada di Sungai Barito. Awal gw menaiki perahu untuk mengunjungi floating market dikejutkan dengan betapa indahnya Sungai Barito. Awesome, yang selama ini gw hanya mendengar Sungai Barito di kelas Sekolah Dasar, sekarang gw bisa melihatnya langsung. Ternyata Sungai Barito lebih besar dari yang gw bayangkan. Sungai ini besarnya udah kayak laut aja, tapi sejauh mata memandang banyak tanaman eceng gondok dan teratai di permukaan air sungainya.

Akhirnya gw sampai juga di Pasar Terapungnya Sungai Barito, perjalanan ditempuh selama kurang lebih 15 menit dari pelabuhan perahunya. Cuaca kemarin gak begitu bersahabat sayangnya, hujan lebat, jadi perjalanannya gak begitu memuaskan karena suasananya agak mencekam menurut gw hahaha. Di Pasar ini, penjual-penjualnya udah gak begitu ramai mungkin karena faktor hujan, hanya ada beberapa penjual saja yang masih menjajakan jualannya. Akhirnya Mama gw beli pisang, jambu, rambutan, dan cempedak karena penjual sayur-sayurnya sudah bubaran. Dari Pasar Apung ini kita menuju salah satu tempat wisata eksotis lagi di Banjarmasin yaitu Pulau Kembang. Pulau Kembang ini lokasinya gak begitu jauh dari Pasar Terapung. Jadi, biasanya orang yang bepergian ke Pasar Apung, lalu melanjutkan perjalanannya ke Pulau Kembang. And you know what is Pulau Kembang? Pulau Kembang adalah tempat daratan yang ada di tengah-tengah Sungai Barito. Bisa membayangkan kan gimana lebarnya sungai ini kalo di tengah-tengahnya aja ada pulau hahaha. Dan yang bikin gw penasaran sama pulau ini adalah karena ada monyetnya di sana. Mungkin seperti di Sangeh, Pulau Bali, prasangka gw.

Perjalanan dari Pasar Apung ke Pulau Kembang juga gak begitu jauh, tetap ditempuh menggunakan perahu selama kurang lebih 10 menit. Ketika sudah mendekati Pulau Kembang gw mulai melihat beberapa gerombolan monyet terlihat sedang menunggu. Perasaan gw ga enak. Akhirnya perahu yang gw naikin sampe di tepi pelabuhan Pulau Kembang dengan sisi perahunya menabrak pelan kayu pelabuhannya. Dan di sini lah invasi monyet dimulai…

Belum sempat gw keluar dari perahunya, tiba-tiba aja monyet yang tadi menunggu sekitar tiga sampai ima ekor langsung menyerbu perahu yang gw naikin, lalu dilanjutkan dengan gerombolan lainnya yang berjumlah sangat banyak. Gw kaget bukan kepalang, antara pengen ngakak, takut, atau pasrah aja. Monyet-monyet ini langsung ngerampok perahu gw. Mungkin gw kebanyakan nonton film Action, yang ada di pikiran gw monyet-monyet ini seperti teroris yang lagi menyadap perahu gw, seakan-akan awak perhunya ditodong dan pengen ngerampok, hahahaha. Kita yang ada di perahu cuma bisa diem, teriak-teriak, sama dengerin anak kecil yang nangis histeris. Yang pengen bikin gw ngakak, nih anak kecil megang roti di tangannya, jadi ada satu monyet yang nungguin dia karena pengen ngambil rotinya. Akhirnya monyet itu ngerampok roti si anak kecil tadi wkwkwkwk. Setelah semua makanan habis sehabis-habisnya, monyet yang udah puas nge-invasi perahu langsung cabut ninggalin perahu. Kita semua yang ada di perahu ngakak-ngakak. Bisa-bisanya ya monyet se RT nge grebek perahu ngambilin makanan.

Setelah beberapa lama kejadian invasi, akhirnya kami turun dari perahu ke Pulau Kembang, tapi karena cuaca yang tidak mendukung, kami cuma nunggu aja di pos tempat menunggu sambil liatin monyet-monyetnya mintain makanan. Sebenernya gw penasaran pengen masuk ke Pulaunya tapi hujannya deres banget dan ga ada payung. Jadi kami cuma nontonin monyet di sekitar situ sambil ngasiin kacang. Setelah melihat dengan seksama, ternyata monyet-monyet ini juga punya geng-gengan, atau mungkin keluarga ya. Jadi, mereka giliran makannya, setelah satu keluarga dapet makanan, giliran keluar yang lain nyamber makanan berikutnya.

Sekitar satu jam kami di Pulau Kembang. Cuma nunggu di Pos nya aja sambil main-main sama monyet hahaha. Setelah bosen, akhirnya kami balik lagi ke perahu dan melanjutkan perjalanan pulang ke pelabuhan tempat awal kami berangkat tadi. Walaupun begitu, gw sudah cukup puas dengan suasana alam Sungai Barito, apalagi ditambah hujan deras yang dramatis :p

Hmm, gw jadi pengen kesana lagi…

Monyet Pulau Kembang yang lagi nunggu mangsanya
Monyet Pulau Kembang yang lagi nunggu mangsanya

Status

Arrived to Thousand River City!

banjarmasinAda yang tau julukan apa itu Kota Seribu Sungai? Gw aja baru tau ketika mengetikkan post ini. Maklum ilmu pengetahuan sosial gw cetek hahaha. Atmosfir hangat ala angin pantai menyambut gw ketika pertama kali datang ke kota ini. Well, pertama dateng ke sini langsung disuguhin kakak gw ke restoran seafood. Ternyata ciamik bgt! Seafoodnya beda kayak di Jawa, dihidangin kayak masakan Padang. Jadi semua lauk-lauknya dihidangin begitu aja di atas meja, kemudian dimakan monggo, gak dimakan juga monggo. Masa iya gak dimakan semua? Yang pasti masakan seafood dihidangin ala restoran Padang: TOP!

Ternyata perbedaan waktu di sini ga ngaruh sama gw. Oke gw ngantuk.

Status

A New Beginning

DSC_9451Alright this is my first post, my first post in wordpress. Actually this is not my FIRST post, i moved my blog to here. So, before here, i just started my journal on twenty7peanuts.blogspot.com. I spend my lifetime stories on there since 2012, not sure hehe.

And here again, begin my stories from the beginning. According to the title, hello World! and hello to all peolple who seeing this post 🙂

Happy reading to all my stuff 😀

Bye!!

A New Beginning